Selasa, 15 Oktober 2013

Contoh wawancara dengan pengusaha

Siswa              : “Assalamu’alaikum Bu.”
Bu Yayah       : “Wa’alaikumsalam.”
Siswa              : “Permisi Bu, mengganggu waktunya sebentar. Boleh ngobrol sebentar Bu?”
Bu Yayah       : “Boleh, ada apa dik?”
Siswa              : “Ini saya dari SMK N 1 Mundu mendapatkan tugas dari guru untuk mewawancarai orang yang sudah punya usaha yang sukses. Maukah Ibu saya jadikan sebagai narasummber?”
Bu Yayah       : “Iya, Ibu mau.”
Siswa              : “Siapa nama Ibu?”
Bu Yayah       : “Nama Ibu, Ibu Yayah.”
Siswa              : “Sudah berapa lama Ibu membuka usaha pembuatan tahu ini Bu?”
Bu Yayah       : “Ibu mulai usaha ini sudah lama. Ibu buka usaha ini sudah 15 tahun yaitu sejak tahun 1997”
Siswa              : “Berarti sudah lama ya Bu. Bagaimana awal mulanya Ibu memulai usaha tahu ini?”
Bu Yayah       : “Awalnya Ibu tidak memiliki ide untuk membuka usaha pembuatan tahu ini. Tetapi melihat banyak orang yang berjualan tahu keliling tetapi pabriknya jauh, jadi Ibu mempunyai ide untuk membuka usaha sekaligus untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga Ibu juga.”
Siswa              : “sebelumnya jadi pengusaha tahu. Apa pekerjaan Ibu?”
Bu Yayah       ; “Sebelum jadi pengusaha tahu Ibu bekerja di sawah Ibu, yaitu jadi petani.”
Siswa              : “Lalu sekarang Ibu masih bekerja di sawah?”
Bu Yayah       : “Tidak. sawah itu sudah diurus oleh anak bungsu Ibu.”
Siswa              : “Selain jadi pengusaha tahu. Apa Ibu mempunyai usaha sampingan yang lain?”
Bu Yayah       : “Selain jadi pengusaha tahu, Ibu juga masih mengontrol sawah Ibu yang diurus oleh anak bungsu Ibu.”
Siswa              : “Wah, berarti cukup repot juga ya Bu. Ibu mendapat resep untuk membuat tahu ini darimana Bu?”
Bu Yayah       : “Ibu mendapat resep untuk membuat tahu dari teman suami Ibu yang juga pengusaha tahu.”
Siswa              : “Kalau boleh saya tahu apa saj bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat tahu Bu?”
Bu Yayah       : “Bahannya yaitu Kacang kedelai , Cuka (asam), dan air secukupnya. Alat yang dibutuhkan yaitu Cetakan, keranjang, rak bambu, tungku atau kompor, alat penggiling, ember besar, tampah, lan kain saring.”
Siswa              : “Kalau cara pembuatannya bagaimana Bu?”
Bu Yayah       : “Cara pembuatannya yaitu:
Ø Plih kedelai yang bersih dan berukuran besar, lalu cuci hingga bersih.
Ø Rendam kedelai dalam air bersih selama 8 jam. Usahakan semua kedelai tenggelam. Di proses perendaman ini kedelai akan mengembang.
Ø Bersihkan lagi kedelai. Usahakan kedelai ini bersih untuk menghindari kedelai cepat asam.
Ø Hancurkan kedelai dengan cara digiling dengan mesin penggiling dan tambahkan air sedikit-demi sedikit hingga kedelai menjadi bubur.
Ø Masak bubur kedelai dengan hati-hati pada suhu 70-80 derajat hingga mendidih. Ingat untuk menjaga agar kedelai tidak sampai mengental.
Ø Saring bubur kedelai itu dengan asam secukupnya, sambil diaduk secara perlahan. Proses ini akan menghasilkan endapan tahu (gumpalan).
Ø Endapan itu kemudian siap untuk di press dan dicetak.”
Siswa              : “Berapa orang pekerja yang Ibu miliki samapi dengan saat ini?”
Bu Yayah       : “Pekerja Ibu sekarang ada 10 orang. Ada juga tetangga yang membantu Ibu dan pekerja Ibu membuat tahu bersama-sama.”
Siswa              : “Berapa harga tahu ini per bungkus?”
Bu Yayah       : “Harganya mulai Rp.3000 – Rp.4000.”
Siswa              : “Berapa keuntungan yang Ibu dapat dari usaha ini?”
Bu Yayah       : “Alhamdulillah, kalau sedang laku ibu bisa dapat keuntungan hingga Rp. 800.000 per bulannya. Atanapi kalau sedang tidak laku bisa Rp. 300.000 per bulannya.”
Siswa              : “Apa yang Ibu dapatkan setelah menjadi pengusaha tahu?”
Bu Yayah       : “Alhamdulillah, Ibu bisa menyekolahkan anak-anak Ibu. Ibu juga bisa mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga Ibu, juga yang lebih penting Ibu dan suami Ibu bisa menunaikan ibadah haji.”
Siswa              : “Apa suka duka Ibu menjadi pengusaha tahu?”
Bu Yayah       : “Sukanya Alhamdulillah kalau pembelinya banyak keuntungan Ibu juga lebih banyak. Juga kalau tahu produksi Ibu semuanya terjual. Dukanya kalau harga kacang kedelai naik berarti pengeluaran Ibu juga naik. Kemudian juga kalau sedang mencetak tahu tetapi gagal. Juga kalau tahu produksi Ibu tidak laku.”
Siswa              : “Setelah Ibu sukses seperti sekarang, rencana yang selanjutnya seperti apa?”
Bu Yayah       : “Rencana Ibu selanjutnya yaitu Ibu akan terus meningkatkan usaha Ibu ini dari segi kualitas maupun kuantitas.”
Siswa              : “Bisa memberikan saran sedikit tidak Bu supaya bisa jadi sukses seperti Ibu?”
Bu Yayah       : “Jadi intinya itu kalau bekerja kita harus bekerja keras, tidak mengeluh, percaya diri, tidak putus asa, optimis, dan harus berani mengambil keputusan.”
Siswa              : “Terimakasih Bu untuk waktunya dan jawaban-jawaban yang Ibu berikan. Terimakasih juga atas bantuannya ya Bu saya jadi bisa mengerjakan tugas dari sekolah. Semoga usaha Ibu makin lancar dan terus berkembang. Wassalamu’alaikum Bu.”
Bu Yayah       : “Iya. Sama-sama. Wa’alaikumsalam.”