Siswa :
“Assalamu’alaikum Bu.”
Bu Yayah :
“Wa’alaikumsalam.”
Siswa :
“Permisi Bu, mengganggu waktunya sebentar. Boleh ngobrol sebentar Bu?”
Bu Yayah :
“Boleh, ada apa dik?”
Siswa :
“Ini saya dari SMK N 1 Mundu mendapatkan tugas dari guru untuk mewawancarai
orang yang sudah punya usaha yang sukses. Maukah Ibu saya jadikan sebagai
narasummber?”
Bu Yayah :
“Iya, Ibu mau.”
Siswa :
“Siapa nama Ibu?”
Bu Yayah :
“Nama Ibu, Ibu Yayah.”
Siswa :
“Sudah berapa lama Ibu membuka usaha pembuatan tahu ini Bu?”
Bu Yayah :
“Ibu mulai usaha ini sudah lama. Ibu buka usaha ini sudah 15 tahun yaitu sejak
tahun 1997”
Siswa :
“Berarti sudah lama ya Bu. Bagaimana awal mulanya Ibu memulai usaha tahu ini?”
Bu Yayah :
“Awalnya Ibu tidak memiliki ide untuk membuka usaha pembuatan tahu ini. Tetapi
melihat banyak orang yang berjualan tahu keliling tetapi pabriknya jauh, jadi
Ibu mempunyai ide untuk membuka usaha sekaligus untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi keluarga Ibu juga.”
Siswa :
“sebelumnya jadi pengusaha tahu. Apa pekerjaan Ibu?”
Bu Yayah ;
“Sebelum jadi pengusaha tahu Ibu bekerja di sawah Ibu, yaitu jadi petani.”
Siswa :
“Lalu sekarang Ibu masih bekerja di sawah?”
Bu Yayah :
“Tidak. sawah itu sudah diurus oleh anak bungsu Ibu.”
Siswa :
“Selain jadi pengusaha tahu. Apa Ibu mempunyai usaha sampingan yang lain?”
Bu Yayah :
“Selain jadi pengusaha tahu, Ibu juga masih mengontrol sawah Ibu yang diurus oleh
anak bungsu Ibu.”
Siswa :
“Wah, berarti cukup repot juga ya Bu. Ibu mendapat resep untuk membuat tahu ini
darimana Bu?”
Bu Yayah :
“Ibu mendapat resep untuk membuat tahu dari teman suami Ibu yang juga pengusaha
tahu.”
Siswa :
“Kalau boleh saya tahu apa saj bahan dan alat yang dibutuhkan untuk membuat
tahu Bu?”
Bu Yayah :
“Bahannya yaitu Kacang kedelai , Cuka (asam), dan air secukupnya. Alat yang dibutuhkan
yaitu Cetakan, keranjang, rak bambu, tungku atau kompor, alat penggiling, ember
besar, tampah, lan kain saring.”
Siswa :
“Kalau cara pembuatannya bagaimana Bu?”
Bu Yayah :
“Cara pembuatannya yaitu:
Ø
Plih kedelai yang bersih dan
berukuran besar, lalu cuci hingga bersih.
Ø
Rendam kedelai dalam air bersih
selama 8 jam. Usahakan semua kedelai tenggelam. Di proses perendaman ini
kedelai akan mengembang.
Ø
Bersihkan lagi kedelai.
Usahakan kedelai ini bersih untuk menghindari kedelai cepat asam.
Ø
Hancurkan kedelai dengan
cara digiling dengan mesin penggiling dan tambahkan air sedikit-demi sedikit hingga
kedelai menjadi bubur.
Ø
Masak bubur kedelai dengan
hati-hati pada suhu 70-80 derajat hingga mendidih. Ingat untuk menjaga agar
kedelai tidak sampai mengental.
Ø
Saring bubur kedelai itu dengan
asam secukupnya, sambil diaduk secara perlahan. Proses ini akan menghasilkan
endapan tahu (gumpalan).
Ø
Endapan itu kemudian siap untuk
di press dan dicetak.”
Siswa : “Berapa orang
pekerja yang Ibu miliki samapi dengan saat ini?”
Bu Yayah : “Pekerja Ibu sekarang
ada 10 orang. Ada juga tetangga yang membantu Ibu dan pekerja Ibu membuat tahu bersama-sama.”
Siswa : “Berapa harga
tahu ini per bungkus?”
Bu Yayah : “Harganya mulai
Rp.3000 – Rp.4000.”
Siswa : “Berapa
keuntungan yang Ibu dapat dari usaha ini?”
Bu Yayah : “Alhamdulillah, kalau
sedang laku ibu bisa dapat keuntungan hingga Rp. 800.000 per bulannya. Atanapi kalau
sedang tidak laku bisa Rp. 300.000 per bulannya.”
Siswa : “Apa yang Ibu dapatkan
setelah menjadi pengusaha tahu?”
Bu Yayah : “Alhamdulillah,
Ibu bisa menyekolahkan anak-anak Ibu. Ibu juga bisa mencukupi kebutuhan ekonomi
keluarga Ibu, juga yang lebih penting Ibu dan suami Ibu bisa menunaikan ibadah
haji.”
Siswa : “Apa suka duka
Ibu menjadi pengusaha tahu?”
Bu Yayah : “Sukanya
Alhamdulillah kalau pembelinya banyak keuntungan Ibu juga lebih banyak. Juga kalau
tahu produksi Ibu semuanya terjual. Dukanya kalau harga kacang kedelai naik
berarti pengeluaran Ibu juga naik. Kemudian juga kalau sedang mencetak tahu tetapi
gagal. Juga kalau tahu produksi Ibu tidak laku.”
Siswa : “Setelah Ibu
sukses seperti sekarang, rencana yang selanjutnya seperti apa?”
Bu Yayah : “Rencana Ibu selanjutnya
yaitu Ibu akan terus meningkatkan usaha Ibu ini dari segi kualitas maupun
kuantitas.”
Siswa : “Bisa memberikan
saran sedikit tidak Bu supaya bisa jadi sukses seperti Ibu?”
Bu Yayah : “Jadi intinya itu kalau
bekerja kita harus bekerja keras, tidak mengeluh, percaya diri, tidak putus
asa, optimis, dan harus berani mengambil keputusan.”
Siswa : “Terimakasih
Bu untuk waktunya dan jawaban-jawaban yang Ibu berikan. Terimakasih juga atas
bantuannya ya Bu saya jadi bisa mengerjakan tugas dari sekolah. Semoga usaha
Ibu makin lancar dan terus berkembang. Wassalamu’alaikum Bu.”
Bu Yayah :
“Iya. Sama-sama. Wa’alaikumsalam.”